Kategori

Kamis, 30 Maret 2017

Artikel Tentang Ceritaku Bersama Keluarga di KOTU (Kota Tua)

Ini cerita aku saat liburan tahun baru saat itulah aku bisa rileks dari tugas-tugas kampus hehe tapi lumayan lah. Liburan kampus ini sebenarnya engga kemana-mana sih di rumah aja iya paling makan tidur makan tidur doang hehe (maklum mumpung lagi libur kuliah bebas dong ya..hehe..).

Oh iya aku mampir lupa disini aku juga jalan-jalan loh. Jalan-jalan bareng keluarga aku, ada mama, bibi aku, adik sepupu aku dan sama teman mama dan anaknya juga sih.. iya rame kan.. Kali ini aku pergi ke Kota Tua, tempat bersejarah loh..

Kota tua adalah sebuah kawasan kota rintisan yang dulunya dibangun oleh Belanda sebagai pusat perdagangan di Asia. Berada di tengah kepulauan Indonesia menjadikan Batavia (Sebutan Jakarta dimasa itu) sebagai pusat perdagangan dari dan keluar negeri menggunakan pelayaran.

Aku pergi ke Kotu menggunakan kereta, iya kira-kira 1-2 jam lah kami harus rela berbagi tempat untuk berdiri dan rela dempet-dempetan sama orang-orang yang juga ingin bepergian bersama orang terkasihnya. Saat di kereta kami harus bersabar untuk bisa mendapatkan tempat duduk yang kosong karena bukan main ramenya orang yang ingin bepergian juga. Namun engga terasa waktu 2 jam berlalu dan tibalah kami di Kota Tua, tempat bersejarah yang ada di Jakarta. Sebelum kita berjelajah ke museum-museum yang ada di Kota Tua, kami berhenti sejenak di depan Museum Bali Seni Rupa dan Keramik untuk beristirahat dan makan, kebetulan sebelum kami masuk ke Kota Tua, kami sempat membeli makanan untuk di makan loh yaitu ada mie goreng, mie bihun, mie kwitiau, pecel, dan lontong. Hmm..yummy..

Selesai makan kami lanjut berjelajah tapi sebelum itu kami menyewa sepeda ontel untuk bersepeda di lapangan Kota Tua setengah jam Rp. 20.000. Aku bersepeda bareng adik sepupu aku, kami senang sekali karena jujur ini baru pertama kalinya aku naik sepeda ontel dan baru pertama kalinya aku ke Kota Tua tempat bersejarah yang ada di Jakarta. Iya walaupun panasnya bukan main tapi itu engga peduli karena kami udah puas banget bisa jalan-jalan ke Kota Tua.

Setengah jam berlalu kami bersepeda ontel, dan kami lanjut ke museum Wayang, sebelum masuk kami harus bayar uang masuk bagi yang Dewasa di kenakan sebesar Rp.3000 sedangkan Anak-anak sebesar Rp.2000. Sampai di dalam aku dan adik sepupu aku langsung membaca tulisan-tulisan yang ada di Wayang. Satu persatu kami membaca tulisan-tulisan itu dan sedikit demi sedikit kami mendapatkan sedikit ilmu tentang wayang-wayang tersebut.


Kisah mistis pertama yang melekat dari museum ini adalah fenomena gaib yang konon menyelimuti sejumlah wayang. Konon beberapa wayang seperti wayang yang berasal dari Sumatera bernama Si Gale-Gale yang memiliki bentuk tiga dimensi kerap terlihat bergerak sendiri. Kisah mistis ini pun di benarkan oleh salah seorang pekerja Museum bernama Rohim. Menurutnya pernah ada seorang anak kecil yang ketakutan karena saat mengamati wayang tersebut, tiba-tiba wayang Si Gale-Gale terlihat bergerak sendiri. Namun, menurut Rohim fenomena mistis tersebut tidak hanya terjadi pada wayang Si Gale-Gale, karena ada satu wayang yang merupakan sumbangan dari seorang kolektor China yang tidak bisa di pindahkan sama sekali. Ia percaya jika sejumlah wayang di Museum ini memang berpenghuni.

Sekitar 1 jam kami berada di Museum wayang tersebut dan akhirnya kami memutuskan untuk pergi ke museum selanjutnya. Namun saat kami ingin memasuki museum selanjutnya, kami mendapatkan panggilan untuk makan dulu (maklum perut kami sudah berdemo ria minta makan hehe). Kami jalan menuju restoran, kami melihat patung yang berwarna kuning bersinar yang bisa bergerak loh. kami langsung mengeluarkan handphone untuk berfoto bersama patung tersebut. Nah, setelah itu barulah kami lanjut mencari restoran yang ada disana namun berhubung restorannya penuh dengan bule-bule yang ada jadi kami memutuskan untuk masuk kembali ke dalam Kota Tua untuk beristirahat sejenak.
Capek bercampur panasnya yang bukan main membuat kami kelelahan dan beristirahat sebentar di tempat yang adem dengan angin yang berterbangan. Semakin siang semakin banyaknya orang yang berdatangan ke Kota Tua dan membuat aku pusing tujuh keliling karena semakin banyak orang yang berdatangan semakin padat jalanan menuju pintu keluar Kota Tua.

Capek sudah kami berjelajah ke museum-museum yang ada di Kota Tua, kami akhirnya pulang ke Bekasi karena hari juga sudah semakin sore dan Museum pun juga sudah mau tutup. Hmm..capek tapi senang sih bisa jalan-jalan di sisa libur kampus hehe.. karena tanggal 9 januari harus kembali masuk kampus lagi dan siap dengan tugas-tugas yang numpuk.. semangat!!

Karena sudah lelah dan capek dengan berpanas-panasan juga di Kota kami pun akhirnya pulang dengan menggunakan kereta, kendaraan yang tadi sudah mengantarkan kami sampai ke Kota Tua dengan selamat dan sekarang harus mengantarkan kami kembali menuju ke bekasi dengan selamat pula hehe.


Hati-hatilah jika anda membawa barang, jaga barang bawaan anda jangan sampai berpindah tempat ke orang lain, jika terjadi sesuatu hubungi pihak yang bersangkutan hehe.. itu kata-kata terakhir dari orang yang berbicara di kereta hehe…

Tidak ada komentar:

Posting Komentar