Gaji 10 koma
kok tidak mencukupi kebutuhan ??? jangan salah, itu merupakan sindiran yang
maksudnya adalah setelah tanggal 10 sudah koma isi dompetnya. Tak sedikit yang
mengeluhkan gaji sudah menipis bahkan tak bersisa jauh sebelum waktu gajian
berikutnya tiba. Sebenarnya besaran gaji
yang memang tidak mencukupi biaya hidup selama satu bulan atau manajemen
pengelolaannya yang kurang baik ???
Sifat dasarnya
manusia yang tak pernah puas agaknya ikut mengambil peran, karena berapapun
besaran gaji yang diterima seakan idak pernah cukup. Semakin besar gaji,
semakin besar juga pengeluaran. Lantas, bagaimana menyiasati agar pengalokasian
gaji tidak mengakibatkan defisi anggaran ??
Berikut adalah
7 cara yang bisa diterapkan untuk mengatur bugdet bulanan agar tidak
menyebabkan kantong bolong.
1. Buat rencana belanja bulanan
Tak dipungkiri banyak kebutuhan sehari-hari yang harus
dipenuhi, mulai dari makanan, transportasi, listrik, pulsa telepon dan
lain-lainnya. Belum lagi jika punya pinjaman yang mewajibkan untuk membayar
angsuran. Agar kebutuhan terpenuhi, buatlah rencana belanja bulanan.
Rencana belanja ini berfungsi sebagai pengendali
pengeluaran untuk hal-hal yang tidak terduga dan tak perlu. Misalnya ketika
kita tidak merencanakan untuk membeli baju baru, maka sebisa mungkin kita untuk
menepatinya. Kebocoran anggaran belanja umumnya disebabkan oleh pengeluaran
dadakan yang tidak direncanakan sebelumnya.
2. Buat pos – pos pengeluaran
Ketika waktu gajian tiba, pilah uang gaji ke pos-pos
pengeluaran agar jelas pengalokasiannya. Pisahkan uang untuk kebutuhan
sehari-hari, membayar cicilan, tabungan, hiburan dan dana cadangan. Khusus
cicilan sebaiknya langsung dibayarkan agar tidak tergoda menggunakannya untuk
kebutuhan lain.
Selanjutnya disiplinkan diri untuk bisa mematuhinya.
Jangan sampai dana yang telah dipisahkan tidak dialokasikan dengan tepat.
Akibatnya anggaran yang sudah ditentukan pada masing-masing pos menjadi tidak
efektif, sehingga kebocoran anggaran tidak bisa dihindari.
3. Buat laporan keuangan harian
Jangan takut dianggap pelit karena membuat laporan
keuangan harian. Hal tersebut penting dilakukan agar kesehatan financial kita
senantiasa terjaga. Tak perlu serumit laporan keuangan perusahaan berskala
besar,sederhana saja,bisa berupa jurnal yang mencatat setiap pengeluaran dan
pemasukan tambahan jika ada. Laporan keuangan harian ini nantinya bisa
digunakan sebagai pengontrol sekaligus pembanding realisasi pengeluaran dengan
dana yang ditentukan.
4. Bentengi diri dari godaan
diskon dan promo
Meski tidak masuk dalam rencana belanja atau proses
pengeluaran, diakui atau tidak produk diskon dan promo murah ini justru menyita
uang gaji cukup besar. Seolah tersihir, belanja produk diskon dan promo ini
memang mengasyikan. Namun, ketika menyadari uang telah habis baru gigit jari.
Untuk menghindari godaan tersebut, kita wajib
membentengi diri, jangan mudah terpengaruh apalagi terbujuk dengan rayuan
toko-toko yang ingin menguras isi kantong kita.
5. Atur jadwal penarikan uang di
ATM
Keberadaan mesin ATM memang mampumemberikan kemudahan
karena pengambilan uang bisa dilakukan setiap saat. Namun, apabila kita tidak
bisa mengontrol diri maka kemudahan tersebut justru berbalik menjerumuskan.
Kita akan bergantung dan senantiasa tergoda untuk mengambil uang di ATM setiap
saat. Hal tersebut justru tidak baik bagi financial kita, karena bisa jadi uang
yang diambil melibihi budget pengeluara yang telah direncanakan.
Ada baiknya jika kita mengatur jadwal penarikan uang
di ATM. Misalnya, seminggu sekali untuk memenuhi kebutuhan selama satu minggu.
Dengan taat anggaran, uang kita bisa terselamatkan.
6. Pilih produk dengan harga
murah
Produk berkualitas tak harus mahal, saat membutuhkan
suatu produkdan mengetahui ternyata harganya mahal dan melibihi dana yang
direncanakan, maka kita bisa mencari produk subtitusi yang harganya lebih
murah. Tak perlu membeli merek, yang penting memiliki fungsi yang sama dan
tentunya bisa memenuhi kebutuhan kita.
7. Cari sumber pendapatan lain
Jika besaran gaji memang kecil, mau berhemat
bagaimanapun tetap saja akan kurang. Solusinya adalah harus mencari sumber
pendapatan lain. Tingkatkan produktivitas kita untuk menjalani side job di
waktu luang kita. Penting disadari bahwa banyaknya waktu luang justru membuat
kebocoran anggaran.
Bagaimana bisa ?? untuk mengisi waktu luang tak
sedikit orang yang pergi berjalan-jalan dipusat perbelanjaan. Awalnya yang hanya sekedar mengisi waktu uang,
ahirnya berubah menjadi belanja tak terduga. Daripada waktu luang diisi dengan
pemborosan, lebih baik jika diisi dengan bekerja sampingan.
Berapapun besaran gaji tetap harus disyukuri dan
dinikmati. Namun perlu dicatat bahwa menikmati bukan berarti harus berprilaku
konsumtif. Bedakan kebutuhan dengan keperluan apalagi keinginan. Jika keperluan
dan keinginan lebih dominan dibandingkan dengan kebutuhan, maka berapapun gaji
yang diperoleh tidak akan cukup untuk memenuhinya. Aturlah uang kita sebaik
mungkin, agar tidak gigit jari dikemudian hari.
Oleh : Euis Widaningsih, MA 15 C
Tidak ada komentar:
Posting Komentar