Bicara mengenai soft skill adalah hal yang sangat menarik dan dibutuhkan sekarang ini, khususnya untuk kalangan mahasiswa. Mengapa demikian? Karena selain memiliki andil dalam membentuk karakter, kemampuan soft skill harus diasah untuk kepentingan personal masing-masing mahasiswa karena jenjang selanjutnya biasanya adalah dunia kerja. Setelah Mahasiswa lulus, mereka akan memasuki tahap baru dalam kehidupannya, dimana dalam dunia yang baru tersebut tidak hanya dibutuhkan kemampuan akademik dan teori yang tinggi, tapi yang lebih penting lagi adalah kemampuan bersosialisasi pada lingkungan kerja dan kemampuan personal dari mahasiswa. Menurut penelitian yang dilakukan oleh Nasional Assosiation of Colleges and Employers USA (2002) terhadap 457 pimpinan perusahaan didapatkan bahwa Indeks Kumulatif Prestasi (IPK) bukanlah hal yang dianggap penting dalam dunia kerja. Yang jauh lebih penting adalah sotf skill antara lain kemampuan komunikasi, kejujuran, kerjasama, motivasi, kemampuan beradaptasi dan kemampuan interpersonal dengan orientasi nilai pada kinerja yang efektif. Jika dalam dunia kerja kemampuan ini kurang, maka kita akan susah untuk masuk ke dalam lingkaran tersebut. Soft skill terbagi menjadi intrapersonal skill dan interpersonal skill. Interpersonal skill adalah keterampilan yang dimiliki seseorang dalam berhubungan dengan orang lain sedangkan keterampilan yang berkaitan dengan dirinya sendiri disebut intrapersonal skill. Intrapersonal skill menjadi fondasi dari interpersonal skill.
Kuliah umum Dr. Leonnard Ong pada mata kuliah Kapita Selekta Manajemen dan Bisnis (KSMB) Manajemen Bisnis Institut Pertaanian Bogor (MB-IPB) menerangkan bahwa intrapersonal skill adalah upaya individu melakukan control atas pengambilan keputusan dan prilaku melalui identifikasi masalah dengan pengembangan tujuan yang jelas dan strategi membangun lingkungan secara terukur, terstruktur untuk mengatasi masalah yang dihadapi sehingga dapat memperkuat derajat Emotional Intelligent (EQ). Dr. Ong menekankan bahwa individu harus mengenali dirinya sendiri sebelum masuk dalam risky corner. Kapasitas seorang mahasiswa dapat ditentukan oleh akumulasi 2 fungsi yaitu kompetensi bidang ilmu (hard skill) dan karakter (soft skill). Karakter mahasiswa adalah bagian dari soft skill. Dengan adanya karakter yang kuat maka kelebihan dan kekuatan seseorang, apabila tidak disertai dengan karakter yang baik, kelebihan dan kekuatan itu akan muncul sebagai kelemahan. Sebaliknya orang yang memiliki potensi sederhana tetapi karakternya luar biasa, maka dapat dipastikan dia memiliki potensi yang besar. Inilah yang menjadi arti pentingnya karakter.
Sekarang ini masih terdapat mahasiswa yang belum menjadi mahasiswa yang seutuhnya seperti yang diharapkan. Penyebab utama yang masih banyak dijumpai pada mahasiswa adalah masih terjadinya disintegrasi soft skill. Hampir sebagian besar mahasiswa masih memiliki sifat yang cenderung pada satu aspek dan membedakan kuantitas aspek hard skill dan soft skill dalam kegiatan pembelajaran/perkuliahan. Sehingga muncul kelompok-kelompok yang memiliki tendensi untuk menguasai hard skill (dianggap juga IQ) saja dan mengenyampingkan aspek soft skill yang terdapat di dalamnya komunikasi lisan, saling menghargai, team work, leadership, toleransi, kejujuran, inspiratif, kreatif, disiplin, moral yang berlandaskan nilai-nilai spiritual, kontrol emosi, sopan santun, dan hal-hal yang berkaitan dengan pengendalian diri. Sehingga hal-hal tersebut menimbulkan karakter mahasiswa yang pintar, namun tidak sopan; pintar, namun tidak bertanggungjawab; pintar, namun tidak jujur; pintar, namun indivisualis; pintar, namun tidak bermoral; pintar, namun tidak cerdas; cerdas, namun tidak punya toleransi; dan lain sebagainya.
Pengetahuan, skill, dan sikap mahasiswa tidak akan teraktualisasikan dengan baik jika mahasiswa tersebut tidak memiliki intrapersonal skill yang kuat. Intrapersonal skill merupakan kemampuan yang dimiliki oleh mahasiswa untuk belajar. Dalam kehidupan ini semua aspek kehidupan dapat punah, namun manusia akan dapat bertahan apabila memiliki learning skill dan learning habit. Kemampuan belajar sangat penting bila ingin sukses dan berkembang, minimal tetap eksis dalam kehidupan ini. Intrapersonal skill secara umum mencakup:
- Kesadaran diri (percaya diri, penilaian diri, kenal diri, kemauan untuk belajar terus, keberanian, flexible, sikap dan karakter diri, komitmen, tahan banting, motivasi, sifat & preferensi, tujuan hidup, kesadaran emosional),
- Keahlian diri (Keterampilan Komunikatif, Berpikir Kritis dan Pemecahan Masalah Keterampilan, kreatifitas dan Inisiatif, perbaikan, kontrol diri, kepercayaan, manajemen stress, kelayakan, manajemen waktu / sumber, proaktif, self-marketing, keahlian persentasi dan negosiasi, hati nurani).
Dalam hal ini sebenarnya semua mahasiswa memilikinya namun dipengaruhi oleh lingkungan seperti rumah, kampus, teknologi media, dan juga dirinya sendiri. Kemampuan intrapersonal skill harus diintegrasikan dan diindiskriminasikan oleh mahasiswa dalam aplikasi kehidupan sehari-hari agar dapat menjadi mahasiswa yang berkarakter-cerdas sesuai dengan tuntutan masa depan dalam pembangunan era modern. Mahasiswa harus memiliki keseimbangan antara ilmu dan perilaku Oleh karena itu pelatihan softskill di dunia kampus harus dilakukan dalam rangka membentuk pribadi mahasiswa yang berkarakter-cerdas. Dosen dan pihak fakultas, serta universitas harus memberikan sistem pendidikan yang menekankan pada harmonisasi ilmu-perilaku dengan mengetatkan perencanaan dan pelaksanaan kurikulum yang terintegrasi. Dengan berjalannya semua itu maka mahasiswa akan siap untuk berkompetisi dalam dunia kerja.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar