Pada tanggal 5 Nopember 2016, saya dan bersama
beberapa teman saya memutuskan untuk mengikuti festival Jepang ‘Jiyuu Matsuri’
di Universitas Negeri Jakarta. Kami memulai perjalanan pukul 11.00 dari Bulak
Kapal, Bekasi Timur menaiki angkuta tiga ‘perapat menuju terminal Pula Gadung.
Sesampainya disana kira-kira pukul 12.30, sebelum kami memutuskan untuk
melanjutkan perjalanan dengan Bus TransJakarta, kami membeli beberapa snack di
minimarket yang masih berada di dalam terminal Pulo Gadung.
Teman saya yang memang merasa kepanasan pada siang
hari itu memutuskan hanya membeli es krim dan langsung memakannya saat itu
juga. Dan kami pun berjalan menuju halte Bus TransJakarta, karena beberapa
teman saya tidak memiliki kartu untuk menaiki bus, maka saya berbagi kartu bus
saya dengan mereka. Denga cara saya, yang pertama menempelkan kartu tersebut dan
masuk kedalam area halte kemudian saya memberikan kartu saya kepada teman saya
yang masih belum masuk ke area halte. Dengan bgitu maka kami tidak perlu lagi
membeli kartu tambahan untuk beberapa dari kami yang belum memiliki kartu.
Hal ini beberapa kali kami lakukan di setiap
perjalanan jika kami menggunakan bus TransJakarta, kami pernah ingin
melakukannya saat kami ingin melakukan perjalanan dengan kereta commuter line.
Namun saat dicoba kartu saya tidak bekerja untuk 2 kali, dan saya bertanya pada
petugas di area pintu masuk stasiun dan memang kartu e-money say hanya berlaku
untuk 1 orang saja selebihnya jika tidak memiliki kertu harus membeli kartu
sekali perjalanan di loket stasiun.
Kembali pada perjalanan menuju UNJ, setelah kami semua
berada didalam halte kami mencari bus koridor 4 jurusan Terminal Pulo Gadung –
halte Dukuh Atas 2. Bus mulai berjalan kira kira pukul 12.45 menyusuri jalan
Bekasi Raya, dan jalan Pemuda. Saat berada dalam bus salah satu teman saya
tidak mengetahui kalau di dalam bus tidak boleh makan atau minum. Dia masih
saja memakan es creamnya yang tadi dia beli, lalu petugas yang berada didalam
bus menegur teman saya kalau di dalam bus tidak mengonsumsi apapun. Teman saya
yang masih memakan es cream nya terpaksa memasukan lagi ke dalam bungkusnya dan
hanya ia pegang. Namun karena dia takut es krimnya meleleh, saat petugas bus
nya lengah dari kami, teman saya itu sesekali memakan es cream nya dan itu ia
lakukan hingga bus sampai pada halte UNJ.
Sesampainya di UNJ kami bingung karna acara festival
jepangnya berada di kampus A, saya pun bertanya pada satpam di gerbang UNJ
dimana gedung kampus A, dia menjawab kalau di sinilah kampus A. Setelah itu kami
hanya mengikuti beberapa orang yang terlihat ingin menuju festival Jepang. Saat
berjalan di sekitar kampusnya banyak pohon-pohon rindang disekitar jalanan
kampus jadi kita yang berjalan kaki tidak terasa kalau siang itu memang cuaca
sedang panas. Saat sudah memasuki area festival kami sudah diisuguhi beberapa cosplayer anime Jepang. Sebelum memasuki
gerbang menuju area festival kami melihat ada banner festival Jiyuu Matsuri
lumayan besar untuk photobooth pengunjung. Kami pun tak lupa untuk mengambil
foto disana.
Dan saat memasuki area festival telapak tangan kami
dicap stampel oleh petugas disana entah untuk apa. Beberapa booth aneka stuff
berbau anime menyambut kami, langsung saja saya dan teman teman saya
mengunjungi salah satu booth. Harga anime stuffs disana lumayan murah mulai
dari gantungan kunci, gantungan tas, sticker, poster, kipas, kalung, dan
lainnya. Saya memutuskan hanya membeli satu gantungan tas bergambar lambang
Jiyuu no Tsubasa atau Sayap kebebasan milik pasukan Scounting Legion dari anime
Attack on Titan kesukaan saya.
Lalu saya hanya mengikuti teman teman saya yang
sepertinya kegirangan melihat banyak anime stuff disana hingga dia membeli
banyak stuffs seperti bando kuping kucing, beberapa poster anime, gantungan
kunci. Sambil melihat beberapa booth tak terasa kami sampai di pusat festival
yaitu panggung utama festival tempat beberapa bintang tamu tampil dan lomba cosplay tampil. Kami pun mengambil
tempat untuk menonton beberapa penampilan di panggung tersebut dan menyempatkan untuk berfoto dengan beberapa cosplayer anime disana.
Setelah beberapa jam berada disana kami pun memutuskan
untuk kembali pulang pukul 5 sore, dan berjalan menyusuri jalan keluar dari
arena festival dan jalanan tersebut ternyata menyuguhi beberapa booth yang
menyediakan aneka makanan dan minuman khas Jepang serta Indonesia mulai dari
takoyaki, okonomiyaki, udon, pecel, nasi kuning dan lainnya. Dan kami pun
kembali berjalan menyusuri jalanan kamus UNJ dan sesampai di halte bus
transjakarta untuk kembali ke terminal Pulo Gadung ternyata haltenya sudah
sangat dipadati oleh banyak orang, kami pun sangat sulit untuk melewati
kumpulan orang-orang tersebut hingga kami memilih untuk menunggu desakan orang
itu sampai lumayan tidak berdesakan lagi. Saya dan teman-teman saya hanya sibuk
bercanda disana, mungkin karena suara candaan kami yang terdengar paling ramai
di halte itu, hingga beberapa orang yang kebanyakan pengunjung dari festival
UNJ memperhatikan kami yang heboh sendiri.
Kami pun kembali menuju Bekasi dengan hati yang
gembira hari itu. Mungkin kami akan kembali
mengunjungi beberapa festival Jepang lagi di lain waktu seperti Enchisai di
Jakarta Selatan pada bulan Mei nanti, Anime Festival Asia Indonesia di JiExpo,
dan Gelar Jepang Universitas Indonesia.
Oleh : Sesilia Hendryanti Putri, MA15B
Tidak ada komentar:
Posting Komentar